Laman

Minggu, 18 Oktober 2009

Asmara (14)

Tali-tali asmara semakin kuat mengikat erat jiwaku dan jiwamu, menjerat setiap helai ragamu sehingga tak mungkin berontak ataupun mengelak. Kemudian otak pusat menyuruh ragamu agar menuliskan " aku terima cintamu " di atas kain putih dan dibalutkan pada pisau belati bergagang emas. Ragamu tersentak namun tak bisa mengelak, lalu kamu gigit jarimu hingga berdarah dan kau teteskan pada gaunmu hingga terbentuk tulisan " aku terima cintamu " lalu kau sobek gaunmu dan kau balutkan pada gagang pisau belati yang menjadi pusaka kebanggaanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar