Aku hanya setitik debu
Yang hinggap di lembut wajahmu
Kau basuh aku dengan wangi tisumu
Aku hanya setitik debu
Yang ada di wangi tisumu
Angin lalu bawa aku ke jendela kamarmu
Kau campakan aku dalam kotak sampahmu
Aku hanya setitik debu
Namun hasrat inginku lebih luas dari alam ni
Ingin ku telusuri rekah bibir sinismu
Yang menyapaku lalu menghilang
Ingin ku nikmati indah pijakan kakimu
Yang medindih dan memaksaku tersenyum dalam banggamu
Aku hanya setitik debu
Yang rapuh dalam kotak sampahmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar