Laman

Sabtu, 29 Agustus 2009

Langkahmu (08)

Kamu berjalan sangat lambat, menghitung langkah dengan exact, mungkin kamu takut tersesat seperti waktu yang lalu. Satu-satu, kanan kiri kanan kiri, terucap lirih dalam batinmu, sesekali bibir mungilmu ikut komat-kamit seakan tak percaya dengan hitungan batinmu. Aku yang berjalan di belakang ikut menghitung dengan tegang, segala gerutu harus ku buang agar langkah tetap imbang. Perlu kursus berbulan-bulan untuk bisa memahami gerak dan langkahmu, herannya aku malah merasa senang terperangkap dalam ilusi dan obsesi kamu yang menjabat sebagai dewi hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar