Laman

Sabtu, 29 Agustus 2009

Luluh (09)

Lambat laun kerasnya hatimu mulai luluh, mulai ada keserasian antara aku dan kamu, dari bahasa tubuhmu tak bisa kau pungkiri itu. Sepasang mata liarmu sudah tak lapar lagi, sesaat bersamaku kamu mulai bisa kendalikan syaraf-syarafnya seperti bayi yang mulai bisa membedakan antara haus lapar atau ke belet pipis. Tinggal memoles beberapa titik maka aku yakin mata liarmu akan menjadi jinnak, seperti sepasang merpati yang telah ku besarkan tiga tahun yang lalu. Akan ku mulai dari membentuk alismu, "nanggal sepisan" ku jadikan standar, ku ambil bulan tanggal satu lalu kutempelkan di alismu, bulu-bulu yang tak tertutup ku olesi gel perontok bulu, ku cabut bulanku maka sempurnalah bentuk alismu. Lalu bola matamu ku hiasi dengan teduh lautku di musim pancaroba, kini sepasang matamu menjadi indah seperti impianku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar