Laman

Senin, 27 September 2010

Tilpun

Ramadhan yang lalu sempat beberapa kali tilpun dia, kesempatan yang mungkin takan terjadi lagi dimasa yang akan datang. Segala rasa tertumpah saat itu, maklum setelah 4tahun berpisah tanpa komunikasi apapun baru kali ini bisa berkomunikasi denganya. Semua baru terungkap, rasa itu masih ada dan selalu ada sampai kapanpun. Andai saja waktu dapat kuputar ulang tentu takan ada pertengkaran itu, takan ada "aksi gilaku" yang memaksa smua harus brakhir dengan noda-noda hitam di "tubuhku". Beribu penyesalan di dada takan mampu menghapus garis kenyataan yang telah tertulis. Hanya sebuah pengandaian yang bisa ku ungkapkan, andai da kesempatan lagi untuk kita hidup bersama, aku sudah siap dengan segenap jiwa dan ragaku, dah siap menerima resiko apapun dan siap menerima semua kenyataan yang telah melekat pada diri kita masing-masing. Dan satu pengharapan yang akan terus menyesakan dada ini jika belum terwujud: "De n, sebelum ajal menjemputku ijinkan aku menjabat dan mencium tanganmu untuk yang terakhir kalinya". De n, I luv you forever

Tidak ada komentar:

Posting Komentar