Jumat, 16 Oktober 2009
Mawar Merah (12)
Bunga mawar merah berkain merah muda yang ku bidikan bersama panah asmaraku masih bersemayam dalam jantungmu, meskipun panah asmaraku telah leleh dan raib, menyatu dengan ragamu. Mawar merah yang ku petik dari dasar hati adalah sebuah ungkapan tulus rasa cintaku. Rindu yang telah lama terisolasi dalam jiwa kini telah mengalir bebas, bercengkrama dengan rindumu, menyusuri setiap helai ragamu, seakan ingin memamerkan kemesraan yang telah lama kau idam-idamkan. Namun ragamu masih terasa berat untuk bergerak apalagi melangkah, bibirmu kelu kaku dan di pojok sepasang mata indahmu menetes butiran-butiran bening. Haru rindu, duka bahagia menyatu di atas setitik dendam yang masih saja menyala walau sudah terkubur lumpur masa lalu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar